Sejarah Desa Bode Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon

Bode adalah sebuah desa di kecamatan plumbon kabupaten cirebon provinsi jawa barat indonesia
Begini cerita nya 
Setelah masa bulan madu adik nya (kedua mempelai) sudah mencapai 7 bulan panembahan ratu (raja cirebon ke-1) memerintahkan ke 2 nya yaitu pangeran wirasaba dan nyi mas ayu naindra lamaran sari untuk membuka hutan dan mendirikan pedukuhan 
Pada hari selasa pagi tanggal 1-juli-1575 m atau bertepatan dengan tanggal 30 rabiul akhir tahun 955 hijriah.
Dengan di dampingi oleh ibu nya (nyi mas wanawati raras) dan adik kakeknya (nyi mas gandasari) yang masih perkasa meski pun usia nya sudah mencapai 75 tahun.
Yang sekaligus pula wakil dari panembahan ratu yang akan meresmikan pedukuhan dan melantik kepala dukuh nya
Berangkat menuju hutan wanajaya dengan di ikuti oleh 2 regu prajurit keraton yang masing masing di pimpin oleh raden bayabadra dan raden jumantri
Para prajurit inilah yang akan bekerja untuk membuka/menebang hutan yang luas nya hampir mencapai 5 hektar menurut ukuran sekarang
Dalam rombongan itu pun ikut pula adik nyi mas pakungwati yaitu pangeran sedang ganda atau yang di kenal dengan sebutan ki ageng mantra dan sahabat karib nya bernama tuan ahmad.
Tuan ahmad adalah seorang saudagar dari arab dan juga seorang da'i (penyebar agama islam) kehadiran nya atas restu dan atas permintaan panembahan ratu untuk membimbing umat islam di wilayah baru itu
Atas petunjuk panembahan ratu rombongan ini memulai perjalanan nya dari rumah ki gede kaliwulu menuju hutan wanajaya dengan menyelusuri sungai kaliwulu.
Tempat utama yang di tuju adalah tempat di mana mbah kuwu cerbon shalat dan bermunajat kepada Allah SWT yaitu sebuah dataran yang agak tinggi banyak di tumbuhi pohon rindang berhawa sejuk berair bening dan segar 
Rombongan terdepan adalah para prajurit yang berjalan kaki di ikuti keluarga keraton yang menaiki kuda berjalan pelan karena melewati pinggiran sungai yang masih banyak pepohonan liar yang harus di babad terlebih dahulu oleh para prajurit.
Dan di belakang nya ada putra ki gede kaliwulu yang menjadi petunjuk jalan yang berjalan sambil menuntun kerbau bule raksasa (kebo gede-cirebon) hadiah pernikahan dari panembahan ratu
Selang beberapa waktu sebelum zdhuhur lokasi yang di cari sudah di temukan.
Nyi mas gandasari lalu naik ke dataran tinggi itu dan bersujud syukur kehadirat Allah Swt
Benar apa yang di katakan rama nya yaitu mbah kuwu cerbon yang sekarang sudah wafat
Bahwa tempat itu begitu sejuk dan air nya bening segar
Usai sujud syukur nyi mas gandasari selaku pemimpin rombongan memerintahkan prajurit dan anggota rombongan lain nya untuk beristirahat.
Seorang prajurit yang mungkin berasal dari tegal memberi tahu kan kepada rekan rekan nya dengan menucapkan
" Ayo kabeh pada glelengan " 
(Mari semua pada istirahat sambil tiduran)
Ucapan itu sampai terdengar oleh nyi mas gandasari.setelah itu beliau berkata
" wahai sekalian saksikan lah bukit ini mulai sekarang aku beri nama bukit glelengan "
Nama glelengan sampai sekarang menjadi nama sebuah tempat 
Pemahaman umum si gleleng sedang tempat berkhotbah nya mbah kuwu cerbon dan tempat sujud syukur nya nyi mas gandasari oleh masyarakat setempat di beri nama maesan watu.
Karena di tempat itu sekarang terdapat petilasan yang berupa kuburan atau makam yang bernisan dari batu 
Bukit glelengan oleh nyi mas gandasari di jadikan posko pembukaan hutan wanajaya.sedangkan untuk tempat tinggal keluarga keraton dan para prajurit di buat bangunan rumah dan barak barak di sebelah timur sungai.
Lalu nyi mas gandasari memberi lokasi itu dengan nama " umah ritis " yang berarti " rumah pertama " masyarakat sekarang menyebut nya tumaritis
Pagi hari rabu tanggal 2-juli tahun 1575 masehi atau 995 hijriah nyi mas gandasari memimpin para prajurit menebang hutan di sebelah barat bukit gleleng
Dan nyi mas wanawati memimpin yang lain mengadakan dapur umum 
Nyi.mas ayu naindra lamaran sari mengeluarkan periuk besar (pendil gede-cirebon) yang merupakan pemberian dari ibu nya yang bernama nyi silih asih 
Pendil besar ini sangat unik karena beras yang di tanak cepat masak dan nasi nya mekar.seolah olah nasi tersebut tidak habis habis di makan oleh semua anggota rombongan.
Sementara itu ki gede kaliwulu sibuk menjalankan tugas nya sebagai seorang ahli kayu yaitu membikin bajak (weluku jawa) yang nanti nya akan di pergunakan untuk membajak sawah yang luas nya hampir +- 5 hektar untuk ukuran sekarang
Bajak sengaja di buat agak besar karena yang akan menarik nya adalah seekor kerbau bule raksasa 
Panjang sawah yang akan di bikin rencana nya adalah ' sewu depa cirebon' atau 500 meter.
Sedangkan lebar nya tidak di tentukan hanya saja bila nanti di temukan sebuah saluran air maka penebangan di hentikan sampai di situ
2 hari kemudian hutan yang di persiapkan untuk lahan sawah itu telah selesai dan bersih tinggal di bajak saja
Pagi hari jumat tanggal 4 juli 1575 masehi nyi mas gandasari mengistirahat kan prajurit prajurit nya karena mayoritas rombongan yang laki laki itu akan melaksanakan shalat jumat
Setelah selesai shalat jumat
Setelah shalat jumat pekerjaan pembajakan sawah segera di mulai
Pekerjaan ini sangat berat karena dengan sebuah bajak harus menyelesaikan sawah yang luas nya hampir 5 hektar dalam 1 hari 1 malam
Hari sabty sore saat waktu ashar tiba pembajakan sawah selesai sudah.
Kerbau bule yang sangat perkasa dan berjasa itu sangat kelelahan dan kecapaian
Dan tanpa permisi kepada siapa pun si kerbau pergi meninggalkan rombongan berjalan kearah selatan menyusuri sungai kecil yang merupakan batas sawah dan daratan di sebelah barat hingga sampai ke mata air nya.
Yaitu sebuah belik (,mata air) yang sampai sekarang oleh masyarakat setempat belik itu di beri nama belik ki bean
Kemungkinan karena terlalu lelah dan capai nya kerbau bule raksasa yang sangat pekasa dan berjasa itu berkubang sampai tertidur di tempat itu
Tanah belik yang di kubangi sang kerbau sampai amblas hingga tapak nya hingga sampai sekarang masih dapat di lihat (di blok kedunggondang desa bode lor)
Sementara itu nyi mas gandasari yang sedang berkumpul dengan seluruh rombongan baru sadar bahwa sang kerbau bule raksasa telah hilang entah kemana
Kerbau wasiat hadiah dari panembahan ratu itu
Jangan sampai hilang apalagi di makan binatang buas nanti apa kata panembahan ratu.
Untuk itu harus di cari sampai dapat karena rencana nya upacara peresmian pedukuhan dan pelantikan kuwu akan di adakan setelah isya.
Hari itu juga setelah di cari keseluruh sudut di lokasi itu barulah datang salah 1 prajurit dengan tergopoh gopoh menghadap dan melaporkan kepada nyi mas gandasari bahwa diri nya telah menemukan sang kerbau sedang berkubang sambil tertidur entah masih hidup atau tidak.
Mendengar laporan itu nyi mas gandasari segera menuju ke tempat yang di maksud oleh prajurit tersebut .
Betul juga apa yang di sampaikan oleh prajurit tadi bahwa sang kerbau sedang berkubang sambil tertidur
Merasa ada tuan nya datang dan di tempat itu sang kerbau bule raksasa meninggalkan tempat itu
Setelah shalat magrib nyi mas gandasari mengumpulkan keluarga keraton dan memusyarahkan mengenai apa nama pedukuhan yang telah mulai penebangan nya itu
Hasil musyawarah menetapkan karena jasa besar kerbau bule raksasa yang telah membajak sawah dan untuk mengenang jasa kerbau bule raksasa tersebut 
Maka untuk mudahkan penyebutan nya maka di singkat " Bode " asal kata dari Kebo Gede kepala pedukuhan nya di sebut ki kuwu bode dan setelah pedukuhan ini berubah menjadi tanah perdikan 
Sebutan ki kywu bode berubah menjadi ki gede
Dan sawah yang baru di buka itu merupakan tanah kelungguhan atau tanah bengkok untuk istilah sekarang di beri nama sawah gede
Detik detik yang di tunggu telah tiba yaitu pelantikan kepala pedukuhan nyi mas gandasari berdiri di depan nya menghadap ke arah barisan upacara tadi
Di belakang nya berdiri sambil berbaris para keluarga keraton dan lupa sang kerbau bule raksasa yang gagah perkasa berdiri tegak di samping agak ke belakang nyi mas gandasari
Nyi mas gandasari menyampaikan pengumuman resmi nya 
" wahai para prajurit dengan di sertai rasa syukur kepada Allah Swt dengan ucapan bismillahirahmanirrahim pada hari ini sabtu tanggal 5-juli-1575 masehi bakda isya bertepatan dengan tanggal 4 jumadil awal tahun 945 hijriah
Saya atas nama raja kerajaan cirebon panembahan ratu meresmikan pedukuhan ini dengan nama pedukuhan bode dan melantik pangeran wirasaba sebagai kuwu bode pertama "
Setelah upacara pelantikan seleaai semua mengucapkan selamat dan bersama sama mengadakan sujud syukur dan berdoa
Agar bode menjadi pedukuhan yang makmur sentosa sejahtera dan di karuniai segala kebesaran Allah Swt 
Nyi gede bode yang memiliki benda pusaka pemberian dari orang tua nya berupa pendil adalah benar benar berasal dari losari
Dan merupakan keturunan langsung dari pangeran losari (pangeran angkawijaya)
Makam ki bayabadra di blok duan sukun kidul bode lor
Merupakan bukti bahwa tokoh yang bernama raden bayabadra memang pernah ada dan tinggal di bode sebagai orĂ ng penting
Makam makam kuno yang tersebar di wilayah bode adalah para tokoh masyarakat desa bode
Daptar nama kepala desa 

A.Para penguasa ki gede bode
  1. Pangeran wirasaba ki gede bode 11575-1576
  2. Nyi mas ayu naindra lamaran sari ki gede bode II 1576-1578
  3. Dalem wisesa guna ki gede bode III 1578-1600
  4. Dalem maha guna ki gede bode IV 1600-1627
  5. Dalem mangga guna ki gede bode V 1627-1651
  6. Dakem maya guna ki gede bode VI 1651-1677
  7. Suro Pelawan ki gede bode VII 1677-1682

B.Para pengusa pademangan bode 
  1. Ki demang suro pelawan ki demang bode I
  2. Ki demang widagada ki demang bode II
  3. Ki demang ki demang bode III
  4. Ki demang ki demang bode IV
  5. Ki demang ki demang bode V
  6. Ki demang ki demang bode VI
  7. Ki demang ki demang bode VII
  8. Ki demang ki demang Bode VIII
  9. Ki demang ki demang bode IX
  10. Ki demang ki demang bode X
  11. Ki demang ki demang bode XI


Nah begitulah cerita nya

Sumber : https://www.facebook.com/groups/183039928416039/permalink/797149420338417/